Jumat, 03 Agustus 2012

TIPS MEMASANG DAN MEMILIH MONOSHOCK

UNTUK MEMASANG MONOSHCK gunakan SYSTEM MONOTRACK,karena lebih gampang.
buat dudukan bawah dan atas, boleh las,boleh juga knock down. Pemasangan jangan sembarangan, perhatikan jarak as roda ke dudukan bawah,ideal nya 15cm.
semakin panjang jarak,semakin keras dan posisi penempatan monoshock antara 45-90 derajat dijamin

pas,tidak keras dan juga tidak lembut. Untuk masalah REBOUND dan DUMPING bisa di setel keempukannya, apalagi diameter as shock 12mm.


MEMILIH MONO SHOCK
memilih mono shock,jangan lihat harga atau merknya saja. Lihatlah diameter tebal AS SHOCK,diameter as minimal 12mm dan kwalitas HARD CROM harus baik,
asumsi nya semakin besar diameter as shock semakin keras,jika ditekan naiknya perlahan,
dijamin monoshock tersebut bagus. kalau ditekan langsung naik,itu jelek dan gampang gembos.

A. Kelebihan

1.Lebih Lembut
Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa  bila para pengguna sepeda motor yang bersuspensi monoshock menggunakan peranti itu secara benar, maka efek yang ditoimbulkan peranti itu jauh lebih nyaman ketimbang twin shock. Ayunan dan respon pegas lebih lembut kala pengendara melibas tanjakan atau jalan berlubang.

Namun, satu hal yang perlu dicatat penggunaannya juga harus sesuai dengan saran atau rekomendasi pabrikan. Misalnya, beban yang diangkut tidak melebihi yang ditetapkan. 

“Setiap motor pasti ada aturan beban maksimalnya, misalnya bobot motor hanya 95 kilogram maka jangan mengangkut beban lebih dari itu,” terang Opan.

2. Lebih bergaya
Peranti monoshock umumnya digunakan oleh motor sport yang biasadigunakan di laga balap. Sehingga, motor yang menggunakan peranti itu juga akan memancarkan aura sporty, dari sisi tampilan lebih ringkas, praktis dan minimalis. “Tampilan seperti itulah yang mekmbuat orang gandrung ke peranti itu,” ujarnya.

3. Performa lebih stabil
Monoshock sangat menunjang kestabilan motor di saat pengendara bermanuver di tikungan, jalan yang berkelok tajam, berlubang atau bergelombang dalam kecepatan sedang atau bahkan tinggi. 

Kestabilan itu tercipta karena beban yang harus didistribusikan oleh motor kala beraksi di berbagai lintasan tersebut disangga oleh satu titik yang sejak wala memang dipersiapkan mampu menahan beban berat. Melalui monoshock beban motor dipusatkan di tengah lengan ayun. 

Hal itu berbeda dengan twin shock, karena sedari awal dirancang untuk membagi beban ke kedua titik yaitu di masing-masing shockbreaker. “Sehingga, di saat menikung atau bermanuver beban yang disangga shockbreaker berbeda. Itulah yang menyebabkan ketidakstabilan”.
B. Kekurangan

1. Tidak cocok untuk mengangkut beban berat
Karena titik tumpuan shockbreaker jenis ini hanya pada satu tempat maka upayakan selalu mengakut beban yang tidak melebihi standar yang ditetapkan pabrikan. Bila melebihi angka tersebut, maka komponen peranti itu akan cepat aus atau rusak.

Bahkan, bila dipaksakan – misalnya berkendara dengan tiga orang atau lebih -  maka shock kemungkinan akan ambles. Bila hal itu terjadi, maka Anda harus siap merogoh kocek dalam-dalam, karena biaya perbaikannya mahal.

2. Umur lebih pendek
Pada umumnya, pabrikan menetapkan masa pakai atau umur shockbreaker ini adalah 20 ribu kilometer pemakaian. Memang, bisa saja pemilik kendaraan bermotor merasa peranti suspensi itu masih oke-oke saja meski telah menempuh jarak 20 ribu kilometer.

“Namun, mereka harus waspada. Sebab, dengan umur pakai yang telah melampui batas potensi rusak bisa terjadi kapan, sehingga perlu kewaspadaan tinggi".

Selain itu, para pemilik motor juga harus rajin memeriksa oli suspensi yang ada di tabung. Pasalnya, bila oli telah encer menyebabkan peranti itu tidak bisa bekerja seacar maksimal. Bila itu terjadi, maka bahaya pun mengintai.

3. Lebih mahal
Untuk memasang atau modifikasi dari twin shock ke monoshock diperl;ukan biaya yang tidak kecil. Menurut Opan, dengan patokan harga komponen yang ada saat ini, untuk motor bebek kisaran biaya modifikasi Rp 1,8 – 2,5 juta.

Selain itu, untuk modifikasi juga harus ditunjang oleh sasis motor yang kuat serta peranti suspensi bagian depan yang mumpuni. Bila tidak, justeru menimbulkan potensi kecelakaan. Sebab, bisa saja terjadi, pada saat motor melaju kencang tiba-tiba ambles. Motor pun oleng-oleng.

Namun, bila motor memiliki sasis yang kuat serta harga komponen dan pemasangan tidak mahal, maka monoshock jauh lebih menguntungkan.
Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan monoshock. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar